Dosen Poltekkes Kemenkes Padang Lakukan Edukasi di Puskesmas Andalas "Penyakit Tidak Menular Bisa Picu Masalah Psikologis, Padang September 2025
Admin(CM)
13/09/2025 22:10 WIB

Dosen Poltekkes Padang Lakukan Edukasi di Puskesmas Andalas, Kematian Akibat Penyakit Tidak Menular (PTM) paling banyak ditemukan di Indonesia. Secara keseluruhan jumlah kematian mencapai 8,07 juta kasus pada kurun waktu tersebut. Dari jumlah tersebut, penyebab terbanyak berasal dari sakit karena PTM, dengan 7,03 juta kasus antara lain stroke, diabetes, hipertensi, kanker, jantung, TBC, dan lainnya
Data Laporan Dinas Kota Padang Tahun 2022, di dapatkan bahwa puskesmas Andalas yang terletak di Kelurahan Andalas berada di urutan ke-1 dari 23 puskesmas di Kota padang dengan kasus PTM tertinggi.
Sebanyak 14.161 kasus penyakit hipertensi dan 1.175 kasus penyakit diabetes melitus. Kelurahan Andalas merupakan kelurahan dengan jumlah kepadatan penduduk paling padat dengan 10.294 jiwa dan jumlah penderita PTM paling banyak sebanyak 886 jiwa.
Dari fenomena itu, Dosen Poltekkes Kemenkes Padang telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Wilayah Kerja Puskesmas Andalas Kota Padang.
Kegiatan ini bertema Family Empowermant dalam upaya pencegahan masalah psikososial dan penatalaksanaan PTM di Wilayah Kelurahan Andalas Kota Padang.
Pengabdian Masyarakat ini diketuai Heppi Sasmita, SKp,.MKep.Sp,Jiwa dengan anggota Ns. Novayanti, S.Kep,M.Kep.Sp.KMB, Ns. Efitra, S.Kep,M.Kes, Ns. Yessi Fadriyanti, S.kep,M.Kep, Hasneli, DCN.M.Biomed dan Renidayati, SKp, M.kep,Sp.Jiwa. Kegiatan Pengabdian masyarakat ini juga melibatkan para mahasiswa dan Mitra dari Puskesmas Andalas Padang.
Ketua Tim Pengabdian Masyarakat, Heppi Sasmita, SKp,.Mkep.Sp.Jiwa menjelaskan bahwa Keluarga dengan anggota keluarga menderita PTM dapat memunculkan masalah psikologis seperti depresi. Oleh sebab itu dengan pemberdayaan keluarga (family empowerment) diharapkan masing-masing keluarga bisa mengenali sendiri masalahnya, mampu mengatasi masalahnya serta mampu menggunakan potensi yang ada dalam keluarga dan memanfaatkan peluang yang ada di lingkungannya s emaksimal mungkin untuk mengatasi masalah mereka. Pemberdayaan keluarga akan menghasilkan kemandirian keluarga,” ujarnya.
Heppi menjelaskan PTM ini berdampak bukan hanya pada masalah fisik namun juga menimbulkan masalah psikologis bagi penderita. Pencegahan dalam bentuk fisik yang dapat dilakukan adalah berupa deteksi dini,” ujarnya.
Pencegahan dan pengendalian PTM sebagai upaya yang dilakukan kepada masyarakat lebih tepat dan berhasil guna.
“Kasus PTM memang tidak ditularkan namun mematikan dan mengakibatkan individu menjadi tidak atau kurang produktif namun PTM dapat dicegah dengan mengendalikan faktor risiko melalui deteksi dini atau skrining,”
Pemeriksaan yang dapat dilakukan antara lain pemeriksaan tekanan darah, glukosa darah, kolesterol darah dan pemeriksaan indeks masa tubuh. PTM juga dapat dilakukan pencegahan dengan memanfaatkan Tanaman Obat Keluarga (TOGA).
“TOGA ialah tanaman yang memiliki khasiat penyembuhan. Sehingga, toga terkenal bisa mengobati beragam jenis kelainan atau penyakit,” jelasnya.
Pemilihan tanaman TOGA didasarkan pada, sifat, bentuk pohon, serta warna bunganya, mempertimbangkan luas taman yang ada, kelebihan dan penampilannya. Seperti mengkudu mengobati penyakit radang usus, susah buang air kecil, batuk, amandel, difetri, lever, sariawan, tekanan darah tinggi, dan sembelit. Jahe mencegah diabetes, menjaga kesehatan jantung, mengurangi risiko penyakit jantung, menurunkan kadar kolesterol. Seledri mengobati rheumatik, menurunkan kolesterol dan mengendalikan hipertensi. Kunyit untuk diabetes mellitus, perut mules pada saat haid, membantu memperlancar ASI.
Kegiatan yang dilakukan adalah edukasi pada masyarakat tentang Family empowerment dalam upaya pencegahan masalah psikologis penderita PTM dan edukasi pemanfaatan TOGA dalam mencegah dan menangani PTM.
Kemudian melakukan pemeriksaan kesehatan dengan menerapkan metode 5 Meja berupa Pendaftaran, Pemeriksaan Tekanan Darah, Tinggi Badan, Lingkar Perut, Pemeriksaan Gula darah, Kolesterol dan Asam Urat, Pemeriksaan fisik oleh dokter dan Pencatatan